KATA PENGANTAR
Puji
syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas terselesaikannya Makalah
yang masih perlu dikembangkan lebih jauh ini diharapkan dapat memberikan
manfaat bagi semua pihak yang membacanya.
Secara garis besar makalah ini memuat dampak positif kebijakan politik ekonomi
pemerintahan orde baru , kehidupan di bidang ekonomi pada masa orde baru.yang hingga kini dinikmati oleh
masyarakat Indonesia , kasus penyimpangan dari kebijakan ekonomi pemerintahan
orde baru
Semoga makalah ini bermanfaat memberikan ilmu pengetahuan
yang lebih .Sehingga bisa
mencapai hasil yang sangat sempurna dimasa yang akan datang.
Dan terimakasih kepada pihak yang
terkait yang telah membantu dalam pembuatan
makalah sejarah ini. Semoga
bermanfaat bagi kita semua dan juga Nusa dan Bangsa.
Wassalamualikum wr.wb
Penyusun
Cileungsi,11
Februari 2016
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR
..........................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................
3
BAB 1 PENDAHULUAN
LATAR
BELAKANG...........................................................................4
RUMUSAN MASALAH
....................................................................5
BAB 2 ISI
...................................................................... 6
BAB 3 PENUTUP..........................................................................................8
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR RUJUKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.LATAR
BELAKANG
Latar
Belakang Orde baru merupakan sebuah istilah yang digunakan untuk memisahkan
antara kekuasaanmasa Sukarno (Orde Lama) dengan masa Suharto. Sebagai masa yang
menandai sebuah masa baru setelah pemberontakan Gerakan 30 September tahun
1965. Orde baru lahir sebagai upayauntuk: mengoreksi total penyimpangan yang
dilakukan pada masa Orde Lama, penataan kembali seluruh aspek kehidupan rakyat,
bangsa, dan negara Indonesia,melaksanakan Pancasila dan UUD1945 secara murni
dan konsekuen dan menyusun kembali kekuatan bangsa untuk menumbuhkan stabilitas
nasional guna mempercepat proses pembangunan bangsa
Di
awal Orde Baru, Suharto berusaha keras membenahi ekonomi Indonesia yang
terpuruk, dan berhasil untuk beberapa lama. Kondisi ekonomi Indonesia ketika
Pak Harto pertama memerintah adalah keadaan ekonomi dengan inflasi sangat
tinggi, 650% setahun,” kata Emil Salim, mantan menteri pada pemerintahan
Suharto.
Orang
yang dulu dikenal sebagai salah seorang Emil Salim penasehat ekonomi presiden
menambahkan langkah pertama yang diambil Suharto, yang bisa dikatakan berhasil,
adalah mengendalikan inflasi dari 650% menjadi di bawah 15% dalam waktu hanya
dua tahun. Untuk menekan inflasi yang begitu tinggi, Suharto membuat kebijakan
yang berbeda jauh dengan kebijakan Sukarno, pendahulunya. Ini dia lakukan
dengan menertibkan anggaran, menertibkan sektor perbankan, mengembalikan
ekonomi pasar, memperhatikan sektor ekonomi, dan merangkul negara-negara barat
untuk menarik modal.
B.RUMUSAN MASALAH
1 .
Bagaimana dampak positif kebijakan politik
ekonomi pemerintahan Orde Baru yang
masih dirasakan hingga sekarang ?
2 . Bagaimana kasus penyimpangan dari
kebijakan politik ekonomi pemerintahan orde baru yang hingga kini belum juga
ada penyelesainnya ?
BAB II
ISI
Pada masa ini
pemerintah lebih menitikberatkan pada sektor bidang ekonomi. Pembangunan
ekonomi ini berkaitan dengan industri dan pertanian serta pembangunan dan
peningkatan kualitas sumber daya manusia sebagai pendukungnya.
Indonesia
dilanda krisis ekonomi yang sulit di atasi pada akhir tahun 1997. Semula
berawal dari krisis moneter lalu berlanjut menjadi krisis ekonomi dan akhirnya
menjadi krisis kepercayaan terhadap pemerintah.
Kondisi ekonomi
yang kian terpuruk ditambah dengan KKN yang merajalela, Pembagunan yang
dilakukan, hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil kalangan masyarakat.
Karena pembangunan cenderung terpusat dan tidak merata. Meskipun perekonomian
Indonesia meningkat, tapi secara fundamental pembangunan ekonomi sangat rapuh..
Kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan sumber daya alam. Perbedaan
ekonomi antar daerah, antar golongan pekerjaan, antar kelompok dalam masyarakat
terasa semakin tajam.. Terciptalah kelompok yang terpinggirkan (Marginalisasi
sosial). Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi
kehidupan politik, ekonomi, dan sosial yang demokratis dan berkeadilan.
Pembagunan
tidak merata tampak dengan adanya kemiskinan di sejumlah wilayah yang
menjadi penyumbang devisa terbesar seperti Riau, Kalimantan Timur, dan Irian.
Faktor inilah yang selantunya ikut menjadi penyebab terpuruknya perekonomian nasional
Indonesia menjelang akhir tahun 1997.membuat perekonomian Indonesia gagal
menunjukan taringnya.
Namun pembangunan ekonomi pada masa Orde Baru merupakan pondasi bagi pembangunan ekonomi selanjutnya.
Namun pembangunan ekonomi pada masa Orde Baru merupakan pondasi bagi pembangunan ekonomi selanjutnya.
A.Dampak
Positif Kebijakan ekonomi Orde Baru :
- Pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah terencana dengan baik dan hasilnyapun dapat terlihat secara konkrit.
- Indonesia mengubah status dari negara pengimpor beras terbesar menjadi bangsa yang memenuhi kebutuhan beras sendiri (swasembada beras).
- Penurunan angka kemiskinan yang diikuti dengan perbaikan kesejahteraan rakyat.
- Penurunan angka kematian bayi dan angka partisipasi pendidikan dasar yang semakin meningkat
- Pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah terencana dengan baik dan hasilnya pun dapat terlihat secara konkrit.
- Indonesia mengubah status dari negara pengimpor beras terbesar menjadi bangsa yang memenuhi kebutuhan beras sendiri (swasembada beras).
- Penurunan angka kemiskinan yang diikuti dengan perbaikan kesejahteraan rakyat.
- Penurunan angka kematian bayi dan angka partisipasi pendidikan dasar yang semakin meningkat.
- Perkembangan GDP per kapita Indonesia yang pada tahun 1968 hanya AS$70 dan pada 1996 telah mencapai lebih dari AS$1.000.
- Investor asing mau menanamkan modal di Indonesia
- Sukses menumbuhkan rasa nasionalisme dan cinta produk dalam negeri
- Pengangguran minimum
B.Kasus penyimpangan dari kebijakan
politik ekonomi pemerintahan orde baru
A.Di bidang politik,
antara lain:
1) Ditetapkannya calon resmi partai politik dan Golkar dari
keluarga presiden atau yang terlibat dengan bisnis keluarga presiden, dan calon
anggota DPR/MPR yang monoloyalitas terhadap presiden (lahirnya budaya
paternalisti /kebapakan dan feodal gaya baru).
2) Tidak berfungsinya kontrol dari lembaga kenegaraan politik dan
sosial, karena didominasi kekuasaan presiden/eksekutif yang tertutup sehingga
memicu budaya korupsi kolusi dan nepotisme.
3) Golkar secara terbuka melakukan kegiatan politik sampai ke
desa-desa, sedangkan parpol hanya sampai kabupaten.
4) Ormas hanya diperbolehkan berafiliasi kepada Golkar.
5) Berlakunya demokrasi terpimpin konstitusional
B.Di bidang ekonomi, antara lain:
1) Perekonomian nasional sebagaimana diamanatkan pasal 33 UUD 1945
tidak terpenuhi, karena munculnya pola monopoli terpuruk dan tidak bersaing.
Akses ekonomi kerakyatan sangat minim.
2) Keberhasilan pembangunan yang tidak merata menimbulkan
kesenjangan antara yang kaya dan miskin serta merebaknya KKN.
3) Bercampurnya institusi negara dan swasta, misalnya bercampurnya
jabatan publik, perusahaan serta yayasan sehingga pemegang kekuasaan dan
keuntungan menjadi pemenang serta mengambil keuntungan secara tidak adil.
Sebagai contoh kasus-kasus Kepres Mobil Nasional, Institusi Bulog, subordinasi
Bank Indonesia, dan proteksi Chandra Asri.
4) Adanya korporatisme yang bersifat sentralis, ditandai oleh
urbanisasi besar-besaran dari desa ke kota atau dari daerah ke pusat.
Korporatisme ialah sistem kenegaraan dimana pemerintah dan swasta saling
berhubungan secara tertutup satu sama lain, yang ciri-cirinya antara lain
keuntungan ekonomi hanya dinikmati oleh segelintir pelaku ekonomi yang dekat
dengan kekuasaan, dan adanya kolusi antara kelompok kepentingan ekonomi serta
kelompok kepentingan politik.
5) Perkembangan utang luar negeri dari tahun ke tahun cenderung
meningkat. Menurut Dikdik J. Rachbini (2001:17-22) pada tahun 1980- 1999
mencapai 129 miliar dolar AS, yang berarti aliran modal ke luar negeri pada
masa ini mencapai angka lebih dari seribu triliun. Sementara kebijakan utang
luar negeri tercemar oleh kelompok pemburu keuntungan yang berkolusi dengan
pemegang kekuasaan. Kebijakan pemerintah dianggap benar, sedangkan kritik dan
partisipasi masyarakat lemah. Kombinasi utang luar negeri pemerintah dengan
swasta (yang memiliki utang luar negeri berlebihan) menambah berat beban
perekonomian negara kita.
6) Tahun 1997 Indonesia dilanda krisis ekonomi yang ditandai naiknya
harga kebutuhan pokok dan menurunnya daya beli masyarakat. Krisis ini
melahirkan krisis politik, yaitu ketidakpercayaan masyarakat terhadap
pemerintahan Soeharto. Krisis ekonomi yang berkepanjangan, besarnya utang yang
harus dipikul oleh negara, meningkatnya pengangguran, kemiskinan dan
kesenjangan sosial, menumbuhkan krisis di berbagai bidang kehidupan. Hal ini
mendorong timbulnya gerakan masyarakat terhadap pemerintah, yang dipelopori
oleh para mahasiswa dan dosen. Demonstrasi besar-besaran pada tanggal 20 Mei
1998 merupakan puncak keruntuhan Orde Baru, yang diakhiri dengan penyerahan
kekuasaan dari Presiden Soeharto kepada B.J. Habibie pada tanggal 21 Mei 1998.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Lahirnya orde baru
dilatarbelakangi oleh terjadinya G30S 1965, diikuti dengan kondisi
politik, keamanan dan ekonomi yang kacau (inflasi tinggi). Wibawa presiden
Sukarno semakin menurun setelah gagal mengadili tokoh-tokoh yang terlibat G30S.
Presiden mengeluarkan SUPERSEMAR 1966 bagi Letjen Suharto guna mengambil
langkah yang dianggap perlu untuk memperbaiki keadaan negara. Akhirnya Presiden
Sukarnomengundurkan diri dan digantikan oleh Presiden Suharto.
Perkembangan
politik pada masa orde baru diawali dari penataan politik dalam negeri yaitu
setelah sidang MPRS 1968 menetapkan Suharto sebagai presiden dan dibentuklah
Kabinet Pembangunan, penyederhanaan dan pengelompokan partai politik, pemilihan
umum serta mengadakan Perpera di Irian Barat pada 2 Agustus 1969. Kedua,
melakukan penataan politik luar negeri yaitu dengan kembali menjadi anggota PBB
serta normalisasi hubungan dengan beberapa negara.
Pada
masa awal Orde Baru pembangunan ekonomi di Indonesia maju pesat mulai dari
pendapatan perkapita, pertanian, pembangunan infrastruktur dll. Upaya pembangunanekonomi
dilaksanakan melalui REPELITA (Rencana Pembangunan Lima Tahun) yangdimulai pada
tanggal 1 April 1969. Namun pada akhir tahun 1997 Indonesia dilandakrisis
ekonomi. Kondisi kian terpuruk ditambah dengan KKN yang merajalela.
Dalam
bidang social budaya pada masa orde baru telah mengalami kemajuan. Antara
lainmakin meningkatnya pelayanan
kesehatan bagi masyarakat dan fasilitas pendidikan dasar sudah makin
merata dengan adanya program wajib belajar 9 tahun. Ditetapkan tentang P-4
yaitu Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila (Eka Parasetia
Pancakarsa)untuk menuju masyarakat yang adil dan makmur.
B. Saran
Dengan
permasalahan yang dialamai oleh pemerintahan pada masa Orde Baru, seperti
dengan banyaknya uatang luar negri bangsa indonesia untuk pembangunan, meskipun
pembangunan berjalan dengan lancar, tapi inonesia menanggung utang yang begitu
banyak. Selain itu, pemerintah pada zaman tersebut terjadi sentralisasi dalam
pemerintahan dan kegiatan ekonomi.
Oleh
karena itu penulis memberikan salah terhada permasalah tersebut. Yaitu lakukan
otonomi daerah kepada seluruh propinsi,sehingga potensi-potensi yang ada pada
dareah tersebut bisa dioptimalkan dengan seefisien mungkin. Harus terjadi
transparansi dalam sistem keuangan sehingga masyarakat bisa mengerti.
C. DAFTAR RUJUKAN
terima kasih kaka. Izin copy ya kaka:)
BalasHapusMakasih ya kk
BalasHapusIzin copy ya kk
Izin copy dan mencontoh makalah ini ya kak untuk tugas ini
BalasHapusIZIN COPY YA KAK
BalasHapussilahkan
Hapusedfw
BalasHapusizin copy kk
BalasHapusizin copas ya kak, buat tugas essay sekolah. makasih kak
BalasHapusTerimakasi ka
BalasHapusTerimakasih Sangat Membantu
BalasHapusTerima kasihhh
BalasHapus